Intelijen Ukraina Ungkap Korea Utara Pasok 40 Persen Amunisi Rusia untuk Perang, Akui Kehebatannya
Intelijen Ukraina mengungkapkan Korea Utara telah memasok 40 persen amunisi Rusia untuk perang.
Kepala Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan Korea Utara juga mengirim persenjataan ke Rusia.
Persenjataan yang dimaksud adalah rudal balistik dan juga sistem artileri.
Budanov mengatakan sebagai balasannya, Rusia memberikan uang dan teknologi kepada Korea Utara, membantu meringankan isolasi internasional Pyongyang.
Budanov juga mengakui bahwa persenjataan dan amunisi yang diberikan Korea Utara merupakan peralatan yang bagus.
“Mereka persenjataan yang hebat,” kata Budanov kepada Bloomberg, Jumat (11/7/2025).
Ia juga menyebutkan 60 persen hancurnya unit militer-intelijen Ukraina pada tiga bulan terakhir adalah karena serangan oleh artileri buatan Korea Utara.
“Korea Utara memiliki persediaan besar dan produksi yang berlangsung sepanjang waktu,” tuturnya.
Rusia telah meningkatkan hubungan militer dengan Korea Utara sejak Presiden Vlaimir Putin menandatangani Pakta Kerja Sama Strategis Komprehensif dengan Kim Jong-un, Juni tahun lalu.
Korea Utara mengirim ribuan tentara untuk membantu Rusia memukul mundur pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.
Kim Jong-un juga mengungkapkan janjinya untuk mendukung Rusia tanpa syarat pada perang melawan Ukraina.
Intelijen Barat memperkirakan Pyongyang telah mengirim jutaan peluru artileri ke tentara Rusia.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah kembali mulai untuk memasok persenjataan ke Ukraina, termasuk pertahanan udara vital, yang sempat terganggu pada pekan lalu.
Trump menuduh Putin telah membunuh terlalu banyak orang, dan menegaskan tanggapan pemimpin Rusia untuk gencatan senjata yang diserukan AS tak berarti.
Budanov mengatakan dukungan AS ke Ukraina akan berlanjut di masa depan, dan Washington akan mengrimkan sistem pertahanan udara tambahan.
0 Response to "Intelijen Ukraina Ungkap Korea Utara Pasok 40 Persen Amunisi Rusia untuk Perang, Akui Kehebatannya"
Posting Komentar