Menjaga Kesehatan dari Makanan yang Dikonsumsi
Tidak bosan-bosannya saya menuliskan betapa pentingnya makanan yang kita makan setiap hari. Tujuan penulisan ini kembali mengingatkan kita bahwa kesehatan kita ditentukan dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Mengapa makanan sangat penting bagi tubuh?
Tubuh kita memerlukan makanan untuk menunjang keberlangsungan hidup sel-sel dan jaringan pada tubuh kita. Tubuh kita dibangun oleh sel dan jaringan yang saling berkoneksi dan bekerjasama membentuk organisasi kehidupan. Di dalam tubuh kita mulai dari kepala hingga telapak kaki, kemudian otak, organ, tulang, otot hingga limpatik semuanya terbentuk dari sel dan sistem jaringan.
Untuk mendukung kinerja tubuh, diperlukan makanan sebagai sumber energi, perbaikan sel dan jaringan, dan mendukung kinerja organ tubuh. Makanan menjadi pendukung bagi daya kontraksi otot sehingga kita dapat bergerak dengan baik. Makanan juga menjadi dukungan bagi kinerja sel otot jantung untuk memompa dan mengalirkan darah kaya oksigen di seluruh tubuh. Oleh karena itu, makanan sangat penting bagi tubuh kita.
Setiap hari kita memerlukan makanan. Makanan yang kita makan setiap hari pada umumnya terdiri dari komponen nasi dan lauk pauk. Nasi mengandung karbohidrat yang penting bagi sumber energi otot yang akan dirubah dalam bentuk ATP yang berasal dari glukosa dalam kandungan nasi. Mineral dan elektrolit yang terdapat pada air putih dan buah-buahan seperti air kelapa sangat penting bagi generator listrik jantung.
Makanan yang kita konsumsi akan masuk ke organ pencernaan yang diolah untuk mengambil zat penting bagi tubuh dan membuang zat sisa dalam bentuk kotoran di usus besar. Makanan apapun yang masuk ke tubuh akan diproses di lambung. Lambung kita memiliki cairan asam yang mampu melarutkan makanan. Lambung bekerja meremas makanan hingga menjadi partikel halus.
Makanan yang kita konsumsi setiap hari menentukan kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Makanan yang kaya gizi dan nutrisi seimbang dapat membantu menyeimbangkan kinerja organ dan memelihara kesehatan sel dan jaringan. Namun, tanpa kita sadari kebiasaan makan makanan enak dan gurih membawa dampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.
Makanan yang digoreng, ditumis, dan dipanggang dengan suhu tinggi dapat merubah kandungan nutrisi pada makanan. Proses memasak dengan api membara dan semprotan api langsung memicu risiko karsinogenik pada makanan. Beragam jenis makanan yang diolah dengan api besar sering kita jumpai di restoran masakan Asia. Selain kandungan gizi dan nutrisi dari makanan yang berubah, penggunaan minyak dan penyedap rasa turut mendukung dampak buruk konsumsi makanan tersebut bagi tubuh.
Konsumsi makanan yang kaya lemak, garam, gula, penyedap rasa, rendah nutrisi, dan serat dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan. Organ pencernaan yang telah bekerja mengolah makanan yang masuk ke tubuh akan mengalirkan sisa metabolisme melalui pembuluh darah. Dalam hal ini lemak dari makanan yang tidak terpakai akan dialiri melewati terowongan pembuluh darah.
Lemak dari makanan yang mengalir melewati pipa- pipa pembuluh darah akan meninggalkan jejak pada dinding pembuluh darah. Ibarat pipa air di rumah kita yang setiap hari dilalui air menyisakan lendir dan lumut hijau di sepanjang dinding pipa. Penumpukan lumut terjadi karena air yang mengalir sepanjang pipa bercampur dengan air keruh. Sama halnya dengan pembuluh darah yang mengangkut hasil metabolisme ke jantung kemudian di jantung diproses dan dialirkan kembali ke pembuluh darah seluruh tubuh.
Aliran darah yang melewati pipa pembuluh darah seharusnya mengalir dengan arus yang stabil. Namun, bila terjadi penumpukan lemak di dinding pembuluh darah, maka aliran darah akan terhambat. Tumpukan lemak tersebut dapat terkikis atau terlepas dan menyumbat pembuluh darah di jantung. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui hal ini.
Mereka yang gemar mengonsumsi makanan berlemak tinggi sangat berisiko mengalami penyakit kardiometabolik seperti serangan jantung, stroke, dan pembuluh darah. Mereka yang gemar makan makanan manis dapat memperberat kerja hormon insulin. Hormon insulin yang rusak tidak mampu mempeoduksi insulin untuk menstabilkan kadar gula darah. Akibatnya, seseorang dapat mengalami hiperglukosa atau diabetes melitus. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak sel dan jaringan tubuh sehingga seseorang rentan mengalami gangguan saraf, stroke, gagal ginjal, dan sebagainya.Mereka yang gemar makan makanan instan dan yang dimasak dengan suhu tinggi berisiko merusak sel. Sel membelah tidak terkendali menjadi sel kanker.
Masih banyak dampak buruk dari makanan tinggi lemak, garam, dan gula. Makanan yang dimasak dengan proses panjang dan berlapis-lapis juga rentan pada kesehatan tubuh. Maka dari itu, kita perlu melakukan seleksi ketat terhadap makanan yang masuk ke tubuh kita. Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Bila kita mampu mengontrol diri untuk memilih kandungan yang tepat pada setiap makanan yang dikonsumis, hal ini merupakan langkah terbaik bagi kesehatan fisik jangka panjang.
Perlu diingatkan bahwa, biaya pengobatan saat ini terlampau mahal. Serial pengobatan untuk satu penyakit bisa menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi saat ini orang muda juga rentan mengalami sakit kritis seperti kanker dan gagal ginjal. Mereka yang berusia lanjut banyak mengalami stroke dan serangan jantung.
Penyakit kritis dimulai dari makanan yang kita konsumsi setiap hari. Memang terjadinya tidak langsung. Dalam hal ini ada proses waktu yang mengakibatkannya. Maka dari itu, artikel ini ditulis sebagai alarm bagi kita semua.
Mari menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, nutrisi, dan gizi yang didapatkan dari makanan real food dengan proses masak sederhana dan suhu rendah.
0 Response to "Menjaga Kesehatan dari Makanan yang Dikonsumsi"
Posting Komentar