Pasang Iklan Gratis

Carlos Queiroz Geram Lihat Oman, UEA, Indonesia, Irak Dibodohi

  Pelatih kawakan Carlos Queiroz sangat geram melihat kondisi kualifikasi putaran keempat zona Asia saat ini, karena merasa dibodohi FIFA dan AFC. Tim yang dilatihnya, Oman, bersama Uni Emirat Arab, Timnas Indonesia, dan Irak dipaksa menerima keputusan yang menguntungkan Qatar dan Arab Saudi.

Pelatih berusia 72 tahun itu mengecam keras keputusan FIFA dan AFC yang memaksa Oman memainkan Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Qatar.

Dia mempertanyakan kewajaran jadwal menjelang pertemuan kedua negara Teluk tersebut di Stadion Jassim bin Hamad, Doha

Timnas Oman, yang berusaha lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya, akan memainkan dua pertandingan Grup A dalam empat hari melawan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Queiroz, bermain dalam jadwal yang padat sangat menguntungkan tuan rumah Piala Dunia 2022 tersebut.

"Anda tahu kualifikasi dimainkan di kandang Qatar. Kami bermain dengan waktu istirahat tiga hari, sementara Qatar enam hari," kata mantan pelatih Real Madrid itu, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Reuters.

"Jika ini semua tentang fair play bagi orang-orang yang membuat keputusan ini, maka saya tidak punya komentar apa pun. Saya telah bekerja selama 40 tahun di dunia sepak bola dan ini bukan fair play bagi saya."

"Sebagai pelatih, saya harus menerima itu, dan para pemain saya juga harus menerimanya. Namun, para pemain saya lebih kuat dan tangguh. Mereka percaya bahwa kami perlu bekerja lebih keras, berkorban lebih banyak, dan mencurahkan darah dan keringat di lapangan," tegas Carlos Queiroz.

Setelah menghadapi Qatar, Timnas Oman harus kembali bertarung melawan UEA pada 11 Oktober.

Sedangkan Timnas Qatar baru akan tampil lagi pada 14 Oktober kontra UEA untuk menentukan siapa yang akan menempati salah satu dari dua slot otomatis Piala Dunia tersisa di putaran keempat bagi tim-tim Asia.

Perjuangan serupa dirasakan Timnas Indonesia dan Irak di Grup B, yang dipaksa bermain di kandang Arab Saudi.

Hanya 72 jam seusai menghadapi Arab Saudi, Indonesia harus mati-matian lagi melawan Irak.

Begitu pula Irak, setelah habis-habisan bertemu Skuad Garuda, harus bekerja ekstra keras menghadapi Arab Saudi dalam tempo yang sama padatnya

Queiroz dengan sangat jengkel mempertanyakan keputusan untuk memberi Qatar dan Arab Saudi keuntungan kandang di dua grup tersebut.

"Apakah tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait tempat kami bisa bermain? Mungkin orang-orang yang mengorganisir ini memiliki visi sepak bola yang berbeda," sindirnya.

Ada rumor bahwa Arab Saudi dan Qatar sudah dipilih bahkan sebelum AFC membuat pengumuman pada Juni lalu.

Berbicara dengan para pejabat sepak bola di seluruh Asia, terdapat ketidakpercayaan umum bahwa Arab Saudi tidak diperintahkan untuk bermain di Qatar, begitu pula sebaliknya, tapi AFC tak mau mengomentari itu.

"Saya tahu situasinya ketika saya menerima pekerjaan ini," kata Queiroz dengan nada apatis.

"Apa yang bisa kami katakan? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang bertanding. Mereka (AFC) menempatkan tim Arab Saudi di Saudi dan Qatar di Qatar. Jika mereka tidak melihat ada yang salah dengan ini, lalu siapa pemain dan pelatih yang akan berkomentar?" imbuh pelatih asal Portugal yang ditunjuk melatih Oman sejak 15 Juli 2025 itu.

Pencapaian Terbesar

Bagi Queiroz, bisa meloloskan Oman ke Piala Dunia akan menjadi pencapaian terbesarnya dibanding prestasi serupa kala melatih Afrika Selatan, Portugal, dan Iran.

"Itu akan menjadi keajaiban dalam situasi rumit ini," ujar Queiroz kepada The Guardian.

Jepang, Korea Selatan, Australia, Iran, Yordania, dan Uzbekistan telah lolos ke turnamen tahun depan di Amerika Serikat, Meksiko, Kanada itu dari konfederasi Asia.

Ketika ditanya apakah tetap bersuara keras seandainya berstatus pelatih Qatar atau Arab Saudi, Queiroz menjawab, "Saya mungkin tidak akan mengatakannya, tetapi saya akan merasakan hal yang sama."

"Ketika saya meninggalkan lapangan, saya ingin pulang dengan perasaan yang benar bahwa kami memenangi pertandingan dengan adil," imbuhnya.

0 Response to "Carlos Queiroz Geram Lihat Oman, UEA, Indonesia, Irak Dibodohi"

Posting Komentar