BNPB minta petugas mendata rumah ibadah yang rusak akibat gempa Poso
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta petugas gabungan mendata kondisi rumah ibadah yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk memastikan keselamatan masyarakat saat beribadah.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya juga akan menugaskan tim gabungan TNI/Polri dan lembaga terkait lainnya itu melakukan asesmen menyeluruh terhadap seluruh rumah ibadah di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
“Apabila dinilai rentan dari segi struktur bangunan, maka disarankan untuk tidak melaksanakan kegiatan di dalam bangunan. Hal ini demi menjaga kenyamanan dan keselamatan dalam proses menjalankan ibadah,” kata Suharyanto di Jakarta
Ia menjelaskan Desa Tangkura merupakan lokasi paling terdampak pascagempa bumi 5,8 magnitudo pada Minggu (17/8) tepat saat masyarakat beribadah dan melaksanakan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Berdasarkan kaji cepat sementara yang diterima BNPB, tercatat delapan warga mengalami luka ringan. Selain itu gempa juga mengakibatkan 49 rumah rusak berat dan 34 rumah rusak ringan.
"Sejumlah fasilitas umum turut terdampak, yakni tiga rumah ibadah gereja dan satu sekolah dasar," kata dia.
BNPB menekankan pendataan terhadap rumah ibadah menjadi penting karena bangunan tersebut kerap menjadi tempat berkumpul masyarakat, baik untuk kegiatan ibadah rutin maupun saat bencana.
Suharyanto menambahkan pemerintah daerah bersama tim gabungan diminta segera melakukan perbaikan darurat serta menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar aktivitas keagamaan warga tetap dapat berjalan dengan aman.
“BNPB akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan masyarakat terdampak dapat segera dipenuhi, termasuk pemulihan fasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolah,” ujarnya.
0 Response to "BNPB minta petugas mendata rumah ibadah yang rusak akibat gempa Poso"
Posting Komentar